Jakarta (ANTARA News) - Dana kompensasi untuk korban lumpur Lapindo sampai saat ini belum jelas. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang bertanggung jawab atas kompensasi tanah masyarakat yang terkena luapan lumpur Lapindo masih belum jelas. "Saat ini kami belum bisa memberikan estimasi penggantian, kompensasi tanah masih dalam progres, kami masih mengurusi masalah teknis seperti kepemilikan tanah," kata Direktur Utama Energi Christopher Newton dalam paparan publik di Jakarta, Kamis. Selain itu sumber pendanaan untuk ganti rugi juga belum ditentukan perusahaan. Direktur Keuangan ENRG, Yuli Soedargo mengatakan manajemen dan grup Bakrie masih mendiskusikan sumber pendanaan yang akan digunakan. Namun demikian Newton mengatakan, diluar dana untuk kompensasi tanah pihaknya masih mengestimasikan kerugian sebesar 180 juta dolar AS. Sementara itu kinerja ENRG menurun, hal itu terlihat dari turunnya produksi minyak perseroan sebesar 20 persen dari 35,6 juta barel menjadi 28,2 juta barel per hari. Sementara untuk laporan keuangan ENRG sampai akhir September 2006 masih belum dapat diungkapkan. Manajemen hanya bisa berharap laporan keuangannya selesai pada akhir Desember 2006.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006