Jakarta (ANTARA News) - Wajah Indo (blasteran) yang selama ini sangat mewarnai layar bioskop maupun televisi nasional akan tergeser oleh yang orisinal. Demikian harapan dan sekaligus juga keyakinan pengamat televisi, wartawan dan juga seniman Arswendo Atmowiloto. "Selama ini yang disukai penonton adalah wajah Indo atau setidak-tidaknya Oriental. Tapi saya yakin tidak lama lagi mereka akan tergeser, digantikan wajah-wajah asli Indonesia," kata Arswendo, saat akan mengumumkan nama-nama pemenang Lomba Penulisan Skenario Film Cerita (LPSFC) 2006, di Jakarta, belum lama ini. Mantan pemimpin redaksi sebuah majalah yang pernah mendekam di dalam bui lantaran dianggap menghina salah satu agama itu berbicara dalam kapasitas Ketua Tim Juri LPSFC. Acara ini diselenggarakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan film nasional. Menurut dia, 16 dari total 191 naskah peserta yang meraih nominasi tahun ini benar-benar asli, bukan jiplakan dan berakar pada budaya dan kehidupan sosial masyarakat dan bangsa Indonesia. "Semua bagus dan berakar. Bila ini terus kita upayakan, saya yakin wajah asli Indonesia akan kembali mendominasi layar film nasional," katanya. Ia juga menyambut positif tekad pemerintah (Depbudpar) yang berencana mencarikan partner untuk memproduksi skenario-skenario pemenang lomba. Pada kesempatan yang sama, Menbudpar Jero Wacik menyatakan pihaknya bakal membantu mencarikan produser. "Bahkan kalau perlu kita cari produser asing, dari Hongkong, Korea atau Thailand, misalnya," kata Menteri. Ia juga mencontohkan skenario pemenang lomba tahun-tahun sebelumnya yang sudah difilmkan, antara lain "Panggung Pinggir Kali", "Opera Jawa" dan "Chanting" yang diubah judulnya menjadi "Ana Van Jogja". Menurut Arswendo, jika pemerintah menjaga komitmen, maka akan semakin banyak penulis muda yang mau berkarya. "Dan pada akhirnya film kita akan jadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya. (*)

Pewarta: imung
COPYRIGHT © ANTARA 2006