Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa komitmen Indonesia untuk pembangunan dan pertumbuhan Asia-Afrika telah dibuktikan secara nyata melalui berbagai inisiatif dan kerja sama.

"Sejauh ini Indonesia telah memberikan pelatihan kepada sekitar empat ribu peserta dari 99 negara untuk pembangunan kapasitas," kata Menlu Retno usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Balai Sidang Jakarta (JCC), Kamis.

Tindakan nyata tersebut juga dibarengi dengan usaha Indonesia untuk menggalang kerja sama dengan negara lain untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan yang diberikan.

Menlu menyebutkan, sedikitnya ada dua pertemuan bilateral dan trilateral Indonesia di sela-sela penyelenggaraan KAA yang menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan pembangunan kapasitas negara-negara Asia-Afrika, yakni dengan Norwegia untuk peningkatan pembangunan kapasitas Afghanistan dan Swedia untuk Palestina.

"Swedia hadir sebagai observer (pengamat) dan dia adalah negara Eropa yang pertama kali mengakui Palestina sebagai negara, oleh karena itu kita gandeng untuk memberikan pembangunan kapasitas kepada Palestina," kata dia.

"Kerja sama seperti ini akan terus kita dorong," lanjut Retno.

Dalam KAA ke-60, para pemimpin Asia-Afrika juga mendukung inisiatif Indonesia untuk membentuk Asia-Afrika Center yang akan menjadi pusat bagi negara-negara di kedua benua untuk mengimplementasikan program-program yang disepakati dalam Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dan menjajaki peluang-peluang baru.

Kantor Asia-Africa Center akan didirikan di Jakarta sebagai pusat di Asia dan di Afrika Selatan untuk wilayah Afrika.

Komitmen Indonesia bagi Asia-Afrika tersebut telah dinyatakan oeh Presiden Joko Widodo dalam pidato penutupan pertemuan tingkat tinggi KAA ke-60.

Presiden Jokowi dan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe menjadi ketua bersama dalam sesi penutupan pertemuan tingkat tinggi KAA ke-60 yang resmi diakhiri pada Kamis, pukul 18.00 WIB.

Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015