Jakarta (ANTARA News) - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan menerbitkan obligasi sekitar Rp1 triliun hingga Rp2 triliun pada 2007 yang hasilnya untuk mendanai kembali utang dolar AS sebesar sekitar 190 juta dolar AS. "Kita memang ada rencana untuk menerbitkan obligasi rupiah pada tahun depan. Kita harapkan awal kuartal kedua tahun 2007 kalau memungkinkan," kata Direktur Indofood Sukses Makmur Thomas Tjhie dalam paparan publik di BEJ Jumat. Menurutnya, saat ini perseroan masih memfinalisasi penjamin emisi untuk penerbitan obligasi tersebut. Ada tiga perusahaan sekuritas lokal yang tengah difinalisasi. Diharapkan, penentuan penjamin emisi ini sudah bisa keluar pada awal Januari 2007. "Penjamin emisi belum ditunjuk secara resmi tapi sudah ada di planning kita. Tidak etis untuk mengungkapkan penjamin emisi, karena masih dalam proses beauty contest," katanya. Thomas menjelaskan, seluruh dana emisi ini akan digunakan untuk refinancing utang dalam mata uang dolar AS. "Kita ingin memperkecil eksposure utang kita dalam mata uang asing," tambahnya. Dari total utang dolar AS, perseroan hanya akan merefinancing utang tersebut sekitar 50 persen. Pasalnya, sisa utang itu masih akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Sementara itu, perseroan berencana untuk menaikkan harga tepung terigu sekitar 10 persen pada tahun depan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga profit margin perseroan sekitar 10 persen. "Tahun ini kita sudah ada kenaikan harga sekitar 11 persen yang dipassing on ke konsumen. Tahun depan kenaikan harga sekitar 10 persen yang dilakukan secara bertahap," ujarnya. Selain itu perseroan juga kemungkinan akan menaikkan harga produk mie instan. "Mungkin saja kita naikkan harga karena harga tepung terigu maupun minyak juga naik. Tapi untuk menaikkan harga ini kita harus lihat daya beli masyarakat juga," kata Thomas.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006