Padang (ANTARA News) - Calon haji (Calhaj) Indonesia yang melalui Embarkasi Padang, Sumbar, jumlah yang dirawat pada Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPIH) di Arab Saudi, terus menurun dari sebelumnya. "Kini Calhaj dirawat pada BPIH hanya 31 orang, berkurang dari sebelumnya sekitar 40-an jemaah," kata Humas Embarkasi Padang, Afrinal Aliman, kepada ANTARA di Padang, Jumat (22/12). Menurut dia, Calhaj yang dirawat itu, karena penyakit bawaan dari daerahnya masing-masing, dan kambuh selama proses melaksanakan tahapan ibadah haji di Tanah Suci. Calhaj Embarakasi Padang yang berangkat pada tahun 2006, dominan sudah lanjut usia atau berumur 55 tahun hingga 82 tahun. Umumnya penyakit yang dialami jantung, hypertensi dan asam urat. Ia mengatakan, Calhaj yang telah keluar dari BPIH itu, sebagian di antaranya masih dalam rawat jalan oleh tim kesehatan haji Indonesia. Terkait kondisi Calhaj yang lain dilaporkan petugas haji dari Arab Saudi yang diterima PPIH Embarkasi Padang, masih dalam kondisi sehat. "Kita mendoakan agar Calhaj selalu berada dalam kondisi fisik yang stabil, hingga dapat menjalankan tahapan ibadah hajinya," ujarnya. Selain itu, Calhaj asal Embarkasi Padang, penting menjaga kondisi kesehatan agar tidak mudah kambuh dan terserang penyakit. Kini calhaj asal Embarkasi Padang yang berada di Tanah Suci sebanyak 7.012 orang, yang telah pernah haji 473 jemaah atau 6,75 persen dan yang belum pernah haji sebanyak 6.539 orang atau 93,25 persen. Dari jumlah Calhaj itu, lebih dominan kalangan perempuan sebanyak 4.228 dan laki-laki 2.785 Calhaj. Calhaj itu, asal Provinsi Jambi sebanyak 1.091 orang, asal Bengkulu, 1.557 jemaah dan asal Sumbar sendiri 4.295 terdiri dari 19 kabupaten/kota. Sumbar ditunjuk Pemerintah Pusat sebagai penyelenggara embarkasi/debarkasi haji mulai tahun 2006 dengan pemberangkatan dan pemulangan jemaah dilaksanakan di Bandara Internasional (BIM), Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006