Semarang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan negara boleh mengambil utang luar negeri asal untuk kegiatan produktif.

"Utang enggak apa-apa, asal dipakai untuk produktif," kata Presiden ketika mencanangkan Program Sejuta Rumah di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Presiden mencontohkan kegiatan produktif itu, misalnya, membangun jembatan, jalan atau infrastruktur lain.

"Kalau pinjaman untuk bayar subsidi itu keliru," ujarnya.

Ia menyebutkan dalam Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika dirinya juga menyampaikan pandangannya terhadap lembaga internasional seperti PBB, IMF, Bank Dunia dan ADB.

Presiden juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia masih memiliki utang sebesar sekitar Rp2.600 triliun.

"Kita masih utang di Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia. Total utang ada sekitar Rp2.600 triliun, baik bilateral maupun multilateral," kata Presiden.

Optimistis

Dalam kesempatan itu Presiden juga mengajak bangsa Indonesia untuk optimistis bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar.

"Jangan pesimistis, kita bisa jadi besar. Kita nomor empat penduduk terbesar di dunia, di KAA mereka memandang kita," imbuhnya.

Menurut dia, rendah hati perlu, namun Indonesia juga harus mampu menunjukkan dirinya sebagai bangsa besar.

"Rendah hati perlu, tapi kadang-kadang kita harus sombong, ini lho Indonesia," kata Presiden Jokowi, menegaskan.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2015