Muara Sipongi (ANTARA News) - Sedikitnya 18 orang tewas dan 25 unit rumah warga serta satu mushala tertimbun tanah longsor di kawasan Bukit Mamurah, Kecamatan Muaro Sipingi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. Wartawan ANTARA dari lokasi longsor di Muaro Sipongi, Senin, melaporkan longsor terjadi Minggu malam, akibat tanah terban dari Bukit Mamurah. Hingga Senin siang, jumlah korban yang telah dievakuasi sebanyak 13 orang, dan sebagian besar di antaranya ditemukan terperangkap di dalam rumah mereka. Korban tersebut adalah Yulian Baulay (42), Maksal (35), Siti Hajar (70), Animah (28), Yuli (9), Asmaini (38) dan Koldi (35), Riswan (40), Upik Risma (36), Supriyadi (4,5), Gusti (36), Sonita (4) dan bayi berusia empat hari bernama Inovan. Sebagian korban ditemukan berada di antara reruntuhan puing-puing rumah serta beberapa orang lainnya ditemukan beberapa meter dari lokasi kejadian. Tim evakuasi yang terdiri dari aparat TNI dan Polri terus dikerahkan untuk mencari korban lainnya dengan bantuan dua unit alat berat. Seluruh jenazah korban kini disemayamkan di Polsek Muaro Sipongi, diiringi isak tangis kerabat dan keluarga. Hampir seluruh keluarga korban terlihat histeris. Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan sebelum terjadi tanah longsor akibat bukit yang terban juga sempat terjadi gempa yang membuat panik masyarakat. Kondisi itu mengakibatkan sekitar 2.000-an warga Muaro Sipongi yang sebelumnya telah kembali dari pengungsian dan menempati rumahnya pascagempa beberapa waktu lalu, kembali mengungsi. Longsor juga mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas menuju Kota Medan, karena tanah dan reruntuhan pohon kayu yang menutupi seluruh badan jalan sepanjang 100 meter. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006