Kota Vatikan (ANTARA News) - Paus Benedictus, dalam Misa Malam Natal, Senin, mengatakan citra bayi Yesus yang dilahirkan di kandang kambing mesti mengingatkan setiap orang mengenai nasib buruk orang miskin. Benediktus (79), yang memperingati Natal kedua sebagai Paus, menyelenggarakan Misa bagi lebih dari 10.000 orang di St Peter Basilica di Roma. Ribuan orang lagi menyaksikan layar besar di luar taman dalam cuaca malam yang jernih dan dihiasi bintang, sementara jutaan orang lagi menyaksikan melalui televisi atau mendengarkan radio di seluruh dunia. "Anak Bethlehem itu mengarahkan padangan kita ke arah semua anak, terutama anak-anak yang menderita dan menjadi korban kekerasan di dunia, yang dilahirkan dan tak dilahirkan," kata Paus --dalam rujukan kepada aborsi. "Bagi anak-anak yang ditempatkan sebagai tentara di dunia yang keras; bagi anak-anak yang harus mengemis; bagi anak-anak yang kehilangan hak mereka dan kelaparan; bagi anak-anak yang kehilangan cinta. Dalam semua ini, Anak dari Bethlehem lah yang melakukannya bagi kita. Tuhan lah yang telah menjadi kecil yang menyeru kita," katanya. Sebagaimana gembala dari Bethlehem diseru oleh malaikat untuk mencari anak yang terbaring di kandang kambing, orang modern diseru untuk mendengarkan pesan bayi Yesus, kata Paus tersebut. "Mari lah kita berdoa malam ini agar terangnya cinta Tuhan dapat merangkul semua anak ini. Mari lah kita meminta Tuhan membantu kita melaksanakan tugas kita sehingga kedaulatan anak-anak dapat dihormati. Semoga mereka semua menerima cahaya cinta, yang diperlukan manusia jauh melebihi kebutuhan materi hidup," katanya. Gereja Katholik, terutama di Amerika Serikat, masih belum pulih dari skandal pelecehan seks anak kecil 2002 yang melibatkan pastur. Bulan ini Paus disarankan menyerukan hari penyesalan untuk memohon ampun dari Tuhan. Pada awal Misa tersebut, seorang pemimpin paduan suara menyanyikan Kalenda, teks kuno yang menyajikan Yesus sebagai pusat kosmos dan seluruh sejarah. Paus, yang memakai jubah berwarna putih dan kuning yang gemerlap, kembali berbicara guna menentang materialisme yang telah berkali-kali dikatakannya telah dibiarkan mendominasi Natal, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006