Makassar (ANTARA News) - Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengupayakan memindahkan pesawat Lion Air yang tergelincir di ujung run-way 31 Bandara Hasanuddin Makassar, Minggu dengan cara memotong kerangka pesawat. "Hal itu dilakukan untuk mempermudah proses evakuasi karena posisi pesawat tidak memungkinkan untuk ditarik," jelas salah seorang investigator (penyelidik) dari KNKT, Suryanto saat ditemui di Bandara Hasanuddin Makassar, Senin. Lebih lanjut dia mengatakan, bila proses evakuasi dilakukan dengan cara menarik badan pesawat, dikhawatirkan akan mengganggu arus lalu lintas penerbangan di Bandara Hasanuddin karena membutuhkan waktu beberapa jam untuk memindahkan badan pesawat yang terbenang diluar landasan pacu. Jika melihat kondisi posisi dan medan tempat pesawat yang merapat di tanah, maka sangat sulit melakukan evakuasi pesawat dengan cara menggotong badan pesawat keluar run way, ujarnya. Pesawat Boeing 737-400 Lion Air dengan nomor penerbangan JT 792 berada di run-way 31 dengan posisi miring ke kiri karena roda bagian belakang kiri terlepas akibat gesekan di landasan pacu, namun tidak mengganggu arus penerbangan. "Kami mengupayakan secepatnya menggeser badan pesawat ke tempat aman agar tidak menganggu penerbangan lainnya, khususnya penerbangan haji," jelas Suryanto. Sementara itu, koordinator penyelidikan kasus kecelakaan pesawat Lion Air, Tjuk Sudarsono dari Adiministrator Bandara Hasanuddin Makassar mengatakan bahwa hingga saat ini belum diketahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Tetapi yang pasti katanya, dari aspek kondisi bandara tidak ada masalah apalagi saat kecelakaan itu terjadi, cuaca cukup cerah dengan kondisi temperatur 29 derajat celsius dan jarak pandang sepuluh kilolometer.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006