Baghdad (ANTARA News) - Kepolisian Irak telah kehilangan sekitar 12 ribu anggotanya karena terbunuh dalam menegakkan hukum dan peraturan di negara yang hancur karena perang itu, kata Menteri Dalam Negeri, kemarin. "Sejak jatuhnya rezim diktator Saddam Hussein kami telah kehilangan 12.000 polisi Irak," kata Bolani kepada wartawan. "Para petugas dari kepolisian Irak telah melakukan kerja yang hebat." Pendudukan Amerika Serikat (AS) pada Maret 2003 untuk menggulingkan Saddam, telah menempatkan pasukan keamanan Irak dalam posisi compang-camping dan pasukan polisi dibangun kembali dari luka, pertama oleh pemerintah pendudukan dan kemudian oleh pemerintah Irak yang diperangi. Jumlah pasukan sekarang sekitar 188 ribu orang dengan variasi ketrampilan dan perlengkapan, dan masih menghadapi serangan harian dari para kelompok pemberontak yang menentang rezim yang didukung AS dan dari kelompok kejahatan dan gerilyawan sektarian. Pada Minggu, tujuh petugas lagi yang bergabung dengan daftar panjang polisi yang meninggal ketika seorang pelaku bom bunuh diri yang mengenakan seragam polisi menyalakan bom yang terikat di jaket di sebuah parade pagi polisi di kota bagian selatan, Samawa. Pasukan yang belum berpengalaman itu juga dikritik oleh sejumlah politisi Irak dan Pemimpin AS ketika dalam sejumlah kesempatan justru disusupi oleh para gerilyawan yang seharusnya mereka perangi, dan sejumlah unit juga dituduh terlibat dalam pembunuhan sektarian, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006