Banda Aceh (ANTARA News) - Banjir bandang yang melanda pantai timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) kini mulai surut, sehingga transportasi darat, terutama bus angkutan umum, dari Banda Aceh telah memasuki wilayah hingga di Kuala Simpang. "Sejak Senin malam arus kendaraan dari Banda Aceh telah dapat dilewati dengan ketinggian air diatas permukaan jalan tersisa sekitar 60 cm," kata M. Nasir Yusuf, salah seorang warga Aceh Timur kepada ANTARA News di Banda Aceh, Selasa. Beberapa hari lalu, transportasi darat dari Banda Aceh ke Langsa, ibukota Aceh Timur lama sekitar 436 KM "lumpuh" total karena ruas jalan lintas Sumatera di kawasan Arakundo (Idi Cut) tergenang air hingga mencapai diatas satu meter. "Selama tiga hari tranportasi darat Banda Aceh-Kuala Simpang, ibukota Kabupaten Aceh Timur putus total, karena sebagian badan jalan tertutup banjir dengan ketinggian di atas satu meter," ujar Nasir Yusuf. Ia mengemukakan, menuju Kuala Simpang, Senin (25/12) petang, bersama Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NAD, H Sayed Fuad Zakaria, menyalurkan bantuan bagi para korban banjir di wilayah itu. Walaupun bencana alam banjir sudah mulai surut, transportasi darat dari dan ke Banda Aceh-Medan, Sumut, terlihat masih lumpuh total, karena genangan air di wilayah Semadam (Aceh) diperkirakan tersisa sekira satu meter. "Kalau tidak terjadi banjir susulan diperkirakan mulai malam ini (26/12) sudah ada kendaraan yang bisa tembus ke provinsi tetangga, Sumatera Utara," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006