Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid, melakukan ziarah ke kuburan massal korban tsunami di Ulee Lheue, Kecamatan Meraxa, Kota Banda Aceh, Selasa, dalam rangka memperingati dua tahun musibah tsunami yang menghancurkan sebagian besar wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Hidayat didampingi Penjabat Gubernur NAD, Mustafa Abubakar, Ketua Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias, Kuntoro Mangkusubroto, Calon Wagub Aceh terpilih, M. Nazar, Rektor Unsyiah, Darni Yusuf, dan ratusan masyarakat. Sesampainya di lokasi, Hidayat dan rombongan melakukan doa bersama dan dilanjutnya dengan tabur bunga di atas pusara. Kegiatan doa bersama yang digelar ribuan masyarakat di masjid-masjid dan meunasah (mushalla) mewarnai renungan dua tahun musibah gempa dan tsunami di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Penjabat Gubernur Provinsi NAD, Mustafa Abubakar serta sejumlah anggota Muspida dan ratusan masyarakat lainnya juga melaksanakan doa bersama yang digelar di Masjid Subulussalam, Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh. Doa bersama di masjid Subulussalam yang berdampingan dengan kapal apung PLTD itu dipimpin Teungku Abasiyah dan penyampaian siraman rohani yang diikuti ratusan orang warga selamat dari tsunami, 26 Desember 2004. Sebelumnya, ratusan warga dari berbagai wilayah di Banda Aceh melakukan ziarah dan doa di kuburan massal Ulee Lheue. Nurhayani (56) yang mengaku kehilangan 11 orang yang dicintai, yakni anak, cucu, menantu, adik, dan keponakan menyatakan, meskipun sudah dua tahun berlalu, namun kesedihan dirinya masih sangat terasa. Ketika ditanya masalah rekonstruksi Aceh, ia menyatakan, sudah sangat bagus, karena masyarakat termasuk dirinya sudah mendapat bantuan rumah. Namun berbeda dengan korban lainnya, Pipit Sandra (23) warga Pungi Jurong yang menyatakan, hingga saat ini dirinya dan puluhan warga lain di desanya belum mendapat bantuan rumah. "Katanya desa kami akan dibangun rumah oleh Palang Merah Indonesia, tapi sampai sekarang belum juga dibangun," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006