Jakarta (ANTARA News) - Penerimaan negara dari sektor energi dan sumberdaya mineral (ESDM) pada 2006 mencapai Rp220,88 triliun, naik 42,17 persen dibandingkan 2005 yang hanya Rp155,36 triliun, kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Kamis. Purnomo menjelaskan, peningkatan penerimaan sektor ESDM itu terutama dikontribusi dari kenaikan harga minyak dunia. "Produksi minyak tahun 2006 memang tidak mencapai target. Hanya 93 persen dari target APBN Perubahan 2006 yang 1,05 juta barel per hari. Tapi, kenaikan harga minyak membuat pendapatan kita tetap naik," katanya. Menurut dia, realisasi penerimaan sektor ESDM tahun 2006 tersebut juga naik satu persen dibandingkan target APBN Perubahan 2006 sebesar Rp217,3 triliun. "Kalau nilai APBN total mencapai Rp550-600 triliun maka setoran tahun ini mencapai 30 persen," katanya. Penerimaan negara tersebut terdiri dari minyak bumi Rp130,8 triliun, gas bumi Rp61,96 triliun, pertambangan umum Rp20,84 triliun, dan selisih harga Indonesia Crude Price (ICP) dengan "fee" kontraktor Rp7,3 triliun. Sementara tahun 2005, perincian penerimaan negara adalah minyak Rp82,73 triliun, gas bumi Rp54,94 triliun, pertambangan umum Rp17,69 triliun, dan selisih harga ICP dengan "fee" kontraktor tidak ada. Purnomo menambahkan, pada tahun 2007, pihaknya akan memfokuskan peningkatan produksi khususnya migas.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006