Beijing (ANTARA News) - Cina telah mendapatkan satu sistem untuk memprediksi akan kemungkinan terjadinya gempa bumi berdasarkan pada tingkah laku ular, harian utama Taiwan melaporkan. Badan yang menangani masalah gempa di Nanning ibukota dari daerah otonomi Guangxi di Cina selatan telah mengembangkan sistem yang menggunakan kombinasi dari insting natural (alami) dan teknologi moderen, harian Cina "China Daily" mengatakan Rabu. Para ahli di badan yang memonitor gempa bumi tersebut melakukan penelitian dan pengamatan terhadap hewan ular di peternakan ular setempat melalui kamera video yang dihubungkan dengan jaringan internet . Video tersebut merekam seluruh peristiwa yang terjadi selama 24 jam setiap harinya. "Dari semua hewan yang ada di muka bumi, ular merupakan hewan yang paling peka terhadap tanda-tanda gempa bumi," kata direktur badan yang memonitor gempa bumi Jiang Weisong, seperti yang dikutip oleh China Daily. Jiang mengatakan, ular yang merupakan salah satu menu favorit di berbagai restoran di Cina terutama pada musim dingin di wilayah Cina selatan dapat merasakan akan terjadinya gempa bumi dari jarak 120 km (70 mil) selang tiga hingga lima hari sebelum gempa terjadi. Mereka (hewan-hewan uilar) itu menyikapinya dengan perilaku yang aneh. "Apabila akan terjadi gempa yang berkekuatan besar maka hewan-hewan ular akan keluar dari sarangnya bahkan pada saat musim dingin sekalipun," kata Jiang seperti dikutip harian Cina. "Apabila gempa yang terjadi berkekuatan sangat besar bahkan hewan-hewan ular akan membenturkan dirinya ke dinding saat mereka berusaha menyelamatkan diri keluar dari sarangnya." Cina dilanda oleh serangkaian gempa bumi yang melanda sampai ke wilayah yang terpencil sekalipun. Dua orang meninggal dunia dan 41 orang lainnya terluka pada saat bagunan runguh akibat gempa bumi yang melanda Taiwan Selasa lalu. Sementara sistem peringatan dini tsunami tidak berjalan lancar dan gempa telah merusak jaringan telekomunikasi bawah permukaan laut yang berdampak kepada semua pengguna jaringan internet di Asia.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006