Jakarta, 28/12 (ANTARA) - Sepanjang 2006 Bursa Efek Jakarta (BEJ) menempatkan dirinya sebagai bursa terbaik ketiga untuk kawasan Asia Pasifik setelah bursa Shanghai (peringkat pertama) dan bursa Shenzhen (peringkat kedua) yang keduanya di China. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany dalam konferensi pers akhir tahun di Jakarta, Kamis, mengatakan, indeks BEJ sepanjang 2006 naik 55,11 persen dari 1.162,64 poin pada akhir 2005 menjadi 1.803,264 poin pada 27 Desember 2006. Sementara bursa Shanghai dan Shenzhen masing-masing naik 118,45 dan 95,72 persen. Sedangkan bursa Philipina menempari urutan kelima, Hongkong keenam, Singapura ketujuh, Malaysia kedelapan, Taiwan kesembilan, Dow Jones kesepuluh, bursa Jepang menempati urutan kesebelas dan bursa Thailand menempati urutan terbawah atau urutan keduabelas. Indeks bursa Thailand turun 3,35 persen dari 713,73 menjadi 689,84 persen. Fuad menambahkan nilai kapitalisasi pasar di BEJ naik 55,5 persen dari sebelumnya Rp801,3 triliun menjadi Rp1.246,0 triliun. Sedangkan nilai transaksi saham di BEJ naik 9,11 persen dari Rp406 triliun menjadi Rp443,0 triliun. Sementara nilai transaksi rata-rata harian naik 10,18 persen dari Rp1,67 triliun per hari menjadi Rp 1,84 triliun per hari. Sementara itu sepanjang 2006 tercatat 12 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau naik 50 persen dibandingkan sebelumnya. Namun dari nilai emisi saham terjadi penurunan sebesar 15 persen dari Rp 3,54 triliun menjadi Rp3,01 triliun. Untuk emisi obligasi tercatat 14 perusahaan yang melakukan penawaran umum obligasi korporasi atau turun 26,32 persen. Namun untuk nilai emisi obligasi terjadi peningkatan 38,79 persen dari Rp 8,25 triliun menjadi Rp 11,45 triliun.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006