Jakarta (ANTARA News) - Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) membebaskan landing right atau hak labuh atas penggunaan satelit terkait rusaknya serat optik akibat gempa di Taiwan. "Apa yang bisa dilakukan pemerintah sangat terbatas. Kita memberi izin agar penyedia IT bisa menggunakan satelit asing kalau ada. Jadi sekarang ini apa yang namanya landing right satelit asing, kita buka dulu sementara waktu," kata Menkominfo Sofyan Djalil di Gedung Depkeu Jakarta, Kamis. Akibat Gempa 7,1 Skala Richter yang mengguncang Taiwan Selasa (26/12) malam, jaringan kabel bawah laut mengalami kerusakan hingga mengganggu sistem informasi di regional seperti Hong Kong, China, dan Indonesia. Sofyan menjelaskan, dispensasi itu diberikan mengingat kebutuhan informasi melalui internet sangat tinggi, sedang untuk perbaikan serat optik yang terganggu diperkirakan bisa memakan waktu 2-3 minggu. "Ini sementara. Begitu serat optik berfungsi kembali, maka ketentuan penggunaan stelit tetap berlaku seperti ketentuan yang ada, yaitu siapapun yang jualan satelit di Indonesia harus punya landing right," katanya. Dia mengatakan, sebenarnya pemerintah telah mempertimbangkan alternatif lain, yaitu menciptakan semacam Asian Digital Silk Road atau jalan sutera digital melalui Jepang, Korea, China dan Asia Tengah ke Eropa sebagai alternatif jika terjadi sesuatu terhadap jaringan kabel bawah laut. Namun, katanya, pilihan yang paling mungkin untuk kebutuhan yang sangat mendesak adalah menggunakan satelit asing yang banyak berada di atas langit Indonesia.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006