Timika (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Papua menyediakan dana sekitar Rp60 miliar untuk membangun infrastruktur jalan raya untuk menghubungkan Kampung Banti menuju Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Bupati Mimika Eltinus Omaleng kepada Antara di Timika, Selasa mengatakan sudah bertemu Gubernur Papua Lukas Enembe untuk meminta dukungan anggaran guna merealisasikan pembangunan jalan raya yang menghubungkan Banti-Aroanop hingga tembus ke Kota Timika.

"Saya sudah bertemu Pak Gubernur Papua. Beliau menyediakan dana sekitar Rp60 miliar untuk membangun jalan raya dari Banti ke Aroanop. Kita berharap tahun ini pembangunan jalan itu sudah bisa dimulai," kata Bupati Omaleng.

Menurut Bupati Omaleng, ruas jalan raya yang nantinya menghubungkan Kampung Banti-Aroanop hingga ke Timika di luar ruas jalan poros tambang PT Freeport Indonesia yang menghubungkan Timika dengan Tembagapura.

Sebagai putra asli Suku Amungme kelahiran Kampung Aroanop, Bupati Omaleng mengaku sangat prihatin dengan kondisi masyarakat di sejumlah kampung sekitar lembah Aroanop. Pasalnya, hingga kini satu-satunya moda transportasi untuk menjangkau kampung-kampung yang berada di lereng gunung terjal tersebut hanya melalui penerbangan helikopter.

Guna membuka isolasi Kampung Aroanop, sejak beberapa waktu lalu PT Freeport Indonesia membangun sebuah lapangan terbang di Kampung Anggoinggin Aroanop agar nantinya dapat didarati pesawat terbang jenis Pilatus Porter atau pesawat jenis Grand Caravan untuk memudahkan mobilitas masyarakat dari kampung tersebut menuju Timika maupun sebaliknya.

Saat melakukan kegiatan turun kampung (turkam) ke Banti pada Selasa pagi, Bupati Omaleng menanyakan perkembangan pembangunan Lapangan Terbang Aroanop.

"Tadi saya tanya ke masyarakat sudah sejauh mana perkembangan pembangunan lapangan terbang Aroanop karena ini sudah direncanakan selama lima tahun," ujarnya.

Bupati Omaleng menyambut positif pembangunan lapangan terbang Aroanop tersebut dan berharap bisa dituntaskan pekerjaannya pada akhir tahun ini.

"Ya, sangat positif. Memang pekerjaan itu sangat berat karena kondisi tanah yang labil. Tapi saya dengar, PT Freeport sudah buat selokan dan memasang alas karpet pada tanah yang labil tersebut agar tidak turun, selanjutnya ditimbun kembali. Semua peralatan berat sudah diangkut ke Aroanop dengan helikopter untuk mengerjakan lapangan terbang itu," jelasnya.

Aroanop merupakan salah satu dari tiga kampung utama tempat pemukiman suku Amungme yang berada di sekitar area pertambangan PT Freeport, selain Kampung Waa-Banti dan Tsinga.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015