Kendari (ANTARA News) - Kantor SAR Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berupaya memantau korban musibah tenggelamnya Sinar Baru di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Kantor SAR Kendari, Rocky Asikin, di Kendari,,Senin, mengatakan SAR Kendari menerima telegram permintaan,bantuan dari tim SAR gabungan, Denpasar, Bali, untuk memantau dan mencari korban kapal tenggelamnya KM Sinar Baru. Kapal naas yang mengangkut batu apung dan 11 Anak Buah Kapal (ABK) serta penumpang tersebut mengalami musibah tenggelam setelah dihantam ombak pada posisi 2 mil laut utara Pantai Bukti, Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Kapal itu bertolak dari Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (30/12), dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak, Jatim. Minggu dini hari sekitar pukul 03.30 Wita kapal tenggelam karena kemasukan air setelah dinding kapal yang terbuat dari kayu bocor. "Di sekitar lokasi kejadian ada musim angin barat, sehingga ada kemungkinan korban hanyut di Laut Flores sebagai wilayah kerja SAR Kendari sehingga dimintai bantuan," kata Roky. Dua korban yang ditemukan selamat adalah Wili (30) dan Miah (24) dan saat ini sedang dalam perawatan, sedangkan sembilan orang lainnya belum diketahui nasibnya. Rocky mengatakan ombak di sekitar perairan Bali dan Laut Flores saat ini mencapai dua meter, sehingga pemilik kapal dan penumpang diimbau meningkatkan kewaspadaan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007