Rembang (ANTARA News) - Puluhan kantong mayat disiapkan Dinas Kesehatan Jawa Tengah di RS Soetrasno Kabupaten Rembang, Jateng, untuk tempat mayat korban tenggelamnya KM Senopati Nusantara di perairan Kabupaten Jepara, Sabtu (30/12). ANTARA News di Rembang, Senin, melaporkan, kantong-kantong mayat tersebut dimanfaatkan untuk membungkus jenazah yang datang dari Tuban, Jawa Timur. Berdasarkan keterangan dari kamar mayat RS Soetrasno, mayat-mayat korban tersebut datang ke Rembang belum dimasukkan ke kantong, sehingga begitu datang jenazah itu langsung dimasukkan dan di tempatkan di luar kamar mayat tersebut. Bahkan, di depan kamar mayat sudah diatur tempat untuk menempatkan jenazah korban KM Senopati Nusantara. Papan sepanjang dua meter diatur sejajar kemudian ditutup dengan terpal warna biru. Begitu mayat datang, keluarga korban diberi kesempatan untuk mengenali anggota keluarganya. "Mayat-mayat itu ditempatkan di kamar mayat ini dua hari untuk memberi kesempatan pada anggota keluarga untuk mengenalinya. Kalau sampai dua hari tetap tidak ada yang mengetahui identitasnya maka akan dikuburkan secara massal di TPU Krapyak Rembang," kata seorang petugas di bagian kamar mayat rumah sakit tersebut. Ia mengatakan, lebih dari dua hari, dikhawatirkan kondisi mayat tidak baik, apalagi sudah terendam di air laut. "Makanya, apabila dua hari tidak ada anggota keluarga yang mengenali maka akan dikuburkan secara massal," katanya menegaskan. Sementara itu rencana kedatangan puluhan korban KM Senopati yang sudah meninggal dunia itu ditempatkan di lapangan sepak bola yang berada di belakang rumah sakit tersebut. Di lapangan ini juga didirikan posko bagi keluarga untuk mencari anggota keluarganya yang menjadi korban. Di Posko ini juga dicantumkan daftar nama korban beserta umur dan alamatnya sehingga memudahkan angota keluarganya untuk mengenalinya. Sampai sekarang jumlah korban yang ditemukan baru 152 orang, dua di antaranya dalam kondisi sudah meninggal dunia, sedangkan jumlah penumpang KM. Senopati Nusantara yang berlayar dari Kumai, Kalteng, ke Pelabuhan Emas Semarang sebanyak 545 orang. Sementara itu, dua korban yang meningal dunia dan berhasil dievakuasi oleh dua kapal nelayan, Senin dini hari, masih berada di kamar mayat rumah sakit tersebut. Salah satu dari korban adalah seorang wanita umur 25 tahun dengan disertai ciri-ciri di tubuhnya serta barang bawaannya seperti cincin, anting-anting, gelang, dan lain sebagainya, sedangkan satu lagi adalah seorang laki-laki diperkirakan berumur 25 tahun dengan ciri-ciri rambut ikal dan badan agak gemuk.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007