Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan sektor riil dalam ekonomi nasional akan tumbuh lebih dari enam persen pada 2007, dengan dukungan sektor perbankan walaupun bank harus tetap menerapkan sikap kehati-hatian. "Saya tahu memang ada faktor kehati-hatian, tetapi saya berharap bunga perbankan tetap menarik untuk menggerakkan sektor riil," kata Presiden ketika membuka perdagangan perdana saham untuk tahun 2007 di Gedung Bursa Efek Jakarta, Selasa. Acara pembukaan sesi pertama tersebut dihadiri pula Gubernur Bank Indonesia Burhanudin Abdullah, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Presiden mengatakan pertumbuhan ekonomi secara maksimal akan membantu mewujudkan target pemerintah membuka lapangan kerja serta mengurangi kemiskinan. Pada 2006, jumlah penganggur telah menurun sekitar satu juta orang dan diharapkan pada 2007 jumlah penganggur akan berkurang lagi. Sementara itu, ketika berbicara tentang investasi, Kepala Negara mengakui target pemerintah baik untuk PMA maupun PMDN tidak mencapai sasaran. "Investasi tahun lalu memang meleset, tetapi pemerintah akan terus melakukan perbaikan, termasuk iklim investasi," kata Presiden kepada para pedagang saham (trader). Karena itu, Presiden berharap masyarakat bersama pemerintah pada 2007 dan tahun-tahun berikutnya bisa bekerjasama untuk mempercepat pembangunan, terutama sektor riil dan infrastruktur. (*)

Pewarta: bwahy
COPYRIGHT © ANTARA 2007