Manado (ANTARA News) - Lima anggota TNI Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, korban jatuhnya pesawat Adam Air Senin (1/1) lalu, direncanakan akan diserahkan kepada keluarga mereka di Surabaya. "Walaupun belum jelas keberadaan nasib lima anggota Lantamal VIII, apakah masih hidup atau tidak, tetapi keluarga korban sudah meminta diterbangkan ke Surabaya," kata Kepala Penerangan Lantamal VIII, Kapten Alamsyah, Rabu, di Manado. Lima anggota Lantamal yang ikut penerbangan pesawat Adam Air jenis Boeing 737 seri 400 jurusan Surabaya-Manado adalah Wakil Komandan Lantamal, Kolonel Bambang Supriyanto, Letkol Bambang Mardiyanto, Letda Pasaribu, Lettu Syamsuri dan Kelasi Kepala Syamsul Arifin. Mereka tidak akan dibawa ke Pangkalan Manado, sehingga tidak ada persiapan yang akan dilakukan di Pangkalan tersebut. Pihak Lantamal Manado terus melakukan koordinasi dengan Lantamal Makassar tentang perkembangan pencarian sampai pada evakuasi anggota TNI AL itu saat ini. "Diharapkan masih ada yang selamat dari lima anggota tersebut," ujar Almasyah. Sementara keluarga korban diharapkan bersabar dan tidak begitu larut dengan peristiwa itu, karena sampai saat ini belum ada hasil final yang bisa dipegang dari peristiwa kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan KI 574. Sebelumnya Gubernur Sulut, SH Sarundajang, menyatakan keprihatinan kepada korban kecelakaan pesawat Adam Air, salah satunya Wakil Komandan Lantamal VIII, Bambang Supriyanto. "Pak Bambang adalah sahabat dekat saya, namun saya belum mendapatkan informasi tentang keberadaan atau nasib terakhir dari pihak yang melakukan evakuasi," ujar Gubernur. Hingga Rabu pagi, keberadaan pesawat Adam Air yang mengalami hilang kontak ketika melakukan penerbangan dari Surabaya ke Manado itu belum diketahui dan Tim SAR bersama aparat TNI serta kepolisian sedang melakukan pencarian. (*)

Pewarta: bwahy
COPYRIGHT © ANTARA 2007