Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak tiga pesawat TNI AL jenis Cassa dari Surabaya yang disiagakan di Makassar sejak Selasa (2/1), kini ikut dikerahkan untuk membantu pencarian pesawat Adam Air di laut yang hilang sejak Senin (1/1). "Hari ini tiga Cassa TNI AL memang ikut membantu mencari pesawat, khususnya di laut yang dekat dengan pantai. Mereka melakukan pencarian untuk menjawab adanya kemungkinan pesawat itu jatuh di laut," kata Kadispen Koarmatim, Letkol laut (KH) Drs Toni Syaiful, kepada ANTARA di Surabaya, Rabu. Ia mengemukakan pihaknya tidak tahu persis apakah pesawat TNI AL itu juga dilengkapi dengan alat canggih utuk mendeteksi keberadaan pesawat di dalam air laut. Hanya saja fokus penyisiran dilakukan di daerah-daerah pantai. "Sampai sekarang kami belum tahu bagaimana hasil dari pencarian pesawat itu. Termasuk bagaimana nasib kelima anggota TNI AL asal Surabaya yang ikut dalam penerbangan Adam Air itu kami juga belum tahu," katanya. Kelima anggota itu adalah Wakil Komandan Lantamal VIII Manado, Kolonel Laut (P) Bambang Supriyanto, Asisten Perencanaan (Asrena) Lantamal VIII Manado Letkol Laut (S) Bambang Mardiyanto, Kepala Satuan Komunikasi Lantamal Manado, Lettu Syamsuri dan dua anggota Lantamal lainnya, yakni Letda Pasaribu, dan Kelasi Kepala Syamsul Arifin. Menurut Kadispen, kelima anggota TNI AL yang ikut dalam penerbangan itu semuanya berasal dari Surabaya. Kolonel Bambang Supriyanto adalah warga perumahan dinas TNI AL di Kenjeran, Surabaya, Letkol Bambang Mardiyanto merupakan warga Tanjung Raja, Perak, Surabaya. Ia menambahkan mereka berada di Surabaya dalam rangka liburan akhir tahun, keluarganya tinggal di Surabaya dan kembali ke Manado pada Senin (1/1), karena mereka sudah masuk kantor pada Selasa (2/1). "Tapi, mereka justru mengalami musibah setelah pesawat yang mereka tumpangi kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas Bandara Hasanuddin Makassar sejak Senin (1/1) pukul 14.07 WIB, padahal TNI-AL dalam waktu bersamaan sedang berkosentrasi melakukan evakuasi KM Senopati," tuturnya. (*)

Pewarta: priya
COPYRIGHT © ANTARA 2007