Jakarta (ANTARA News) - Calon jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini diminta waspada terhadap aksi penipuan saat berada di Tanah Suci.

Kepala Satuan Operasional (Satop) Arafah Musdalifah dan Mina (Armina), Abu Haris Mutohar, di Jakarta, Selasa, mengatakan salah satu kasus jemaah yang banyak dilaporkan ke petugas adalah penipuan, di samping tersesat, kehilangan, pencurian, kecelakaan, dan kebakaran.

"Modusnya mereka pura-pura akrab dengan jemaah," kata Abu yang sudah beberapa tahun melatih calon petugas haji agar siap melayani, membimbing, dan melindungi jemaah.

Di sela gladi posko yang diikuti 806 calon petugas haji di Asrama Pondok Gede, Jakarta, ia menceritakan bahwa biasanya penipu mengakrabkan diri kepada jemaah dari daerah yang sama, sehingga mendapat kepercayaan dari jemaah. "Mereka kemudian bilang bahwa di masjid banyak copet, sehingga barang harus dititipkan di loker," katanya.

Kemudian, karena sudah percaya jemaah menitipkan barangnya ke loker bersama barang si penipu. Di tengah ibadah, sang penipu mengatakan bahwa ia ingin ke belakang dulu dan meminjam kunci loker. "Jemaah yang sudah percaya memberikan kunci lokernya. Akhirnya barang dibawa kabur," ujarnya bercerita.

Kasus kehilangan barang lainnya, kata Abu, sering terjadi karena jemaah lalai meninggalkan barang mereka saat di bandara, atau berwudhu. Kemudian ada juga kasus perampasan, meski tidak banyak.

Namun kasus terbanyak yang dilaporkan petugas adalah jemaah tersesat. "Tahun lalu jumlah jemaah yang tersesat mencapai 3.000 - 4.000 orang," kata Abu.

Selain itu, juga ada kasus kecelakaan lalu lintas. Meski jumlahnya sedikit, tidak lebih dari 10 kasus, namun tetap perlu diwaspadai jemaah karena sistem lalu lintas di Arab Saudi berbeda, dengan stir kirinya.

"Kalau di Indonesia mau menyeberang jalan, tengok kanan tengok kiri, di Arab Saudi sebaliknya," kata Abu. Hal lain yang ia minta jemaah perhatikan adalah tidak menggunakan heater (alat pemanas) untuk memasak, karena bila lupa mematikan bisa menimbulkan kebakaran dan pemerintah Indonesia kena denda.

"Ada kasus jemaah lupa mematikan pemanas untuk memasak air, sehingga meledak," katanya. Abu berharap para jemaah yang akan menunaikan haji tetap waspada dan memahami banyak hal baru selama di Tanah Suci agar terhindar dari kasus-kasus tersebut dan dapat beribadah dengan lancar.

"Mohon doa masyarakat Indonesia, agar perhajian tahun ini lebih baik," ujarnya.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015