Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), ketika para investor menunggu data ekonomi untuk isyarat arah bank sentral AS kemungkinan menaikkan suku bunganya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik empat dolar AS atau 0,34 persen, menjadi menetap di 1.177,6 dolar AS per ounce.

Emas mendapat dukungan karena investor berspekulasi tentang kapan Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya. Para analis mengatakan bahwa investor ingin memastikan bahwa laporan penjualan ritel Departemen Perdagangan AS pada Kamis menunjukkan data positif, dan laporan klaim pengangguran mingguan memperlihatkan data positif.

Analis awalnya percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan untuk Maret lebih buruk dari yang diperkirakan, maka sekarang menghitung bahwa suku bunga akan naik pada saat data pekerjaan lebih baik.

Pertemuan Fed berikutnya dijadwalkan pada 15 Juni, ketika investor memperkirakan berita tambahan tentang waktu kenaikan tarif.

Indeks dolar AS juga melemah sebesar 0,1 persen, jatuh menjadi 95,16 pada pukul 17.40 GMT. Indeks adalah ukuran dolar terhadap sejumlah mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Perak untuk pengiriman Juli turun 0,2 sen, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 15,957 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik 7,3 dolar AS, atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 1.108,5 dolar AS per ounce, demikian laporan Xinhua.

(Uu..A026)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015