Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis, diprediksi positif, setelah Rabu (3/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi akibat aksi ambil untung. "Pada hari ini (Kamis) saya prediksi positif, karena sentimen di awal tahun ini juga masih positif, seperti inflasi yang masih rendah dan menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada siang nanti," kata Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA. Menurut Luki, BI pada Kamis siang nanti kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya karena melihat perekonomian AS yang mengalami penurunan. "Seandainya ada penurunan, mungkin hanya 25 basis poin," lanjutnya. Dia juga mengungkapkan bahwa saham sektor pertambangan dan telekomunikasi masih akan menjadi penopang naiknya indeks pada Kamis ini. Selain itu, sentimen dari bursa regional juga dapat menjadi sentimen perdagangan saham di BEJ. "Regional masih akan mendorong indeks ke atas," katanya. Pada pembukaan perdagangan Kamis (09.25 WIB), IHSG dibuka naik 1,385 poin atau 0,08 persen menjadi 1.836,094 dan indeks LQ45 menguat 0,364 poin atau 0,09 persen ke posisi 399,716. Transaksi yang terjadi sebanyak 119 kali dengan volume 3,493 juta saham dan nilai Rp7,794 miliar. Saham yang naik 7, 6 turun dan 20 stagnan. Sementara pada penutupan Rabu (3/1), IHSG ditutup turun 1,811 poin atau 0,10 persen menjadi 1,834,709, sedangkan indeks LQ45 turun 1,396 atau 0,35 persen menjadi 399,352. Penurunan terjadi akibat masih terjadinya aksi "profit taking" yang dilakukan investor setelah sehari sebelumnya terjadi kenaikan besar indeks harga saham pada saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka perdagangan saham perdana 2007 di BEJ. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007