Medan (ANTARA News) - Pendaftar untuk calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015-2019 paling banyak berasal dari kalangan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.

Usai sosialisasi di Medan, Rabu, anggota Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Betty Alisjahbana mengatakan, hingga Selasa (16/6) sore pihaknya telah menerima 114 pendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dari jumlah itu, latar belakang pendaftar yang paling banyak adalah dosen yakni 22 orang, disusul PNS 21 orang, advokat dan praktisi hukum 20 orang, dan anggota Polri lima orang.

Sedangkan dari unsur TNI belum terlihat ada yang mendaftarkan diri ke pansel.

Dari segi usia, mayoritas pendaftar berumur 50 hingga 60 tahun (51 persen) dengan latar belakang pendidikan S-2 dan S-3 (58 persen).

Sedangkan asal pendaftar cukup beragam. "Dari Sabang sampai Merauke ada, jangkauannya cukup menyeluruh sehingga menimbulkan kesan ada rasa memiliki KPK," katanya.

Meski mengumumkan jumlah, tetapi Pansel belum dapat menyebutkan nama dan identitas lain dari pendaftar tersebut karena sedang fokus untuk mendapatkan putera-puteri terbaik sebagai calon pimpinan KPK.

Hal itu disebabkan para pendaftar tersebut belum tentu lolos persyaratan administrasi sehingga Pansel belum bersedia menjelaskan secara rinci.

"Mereka belum tentu lolos persyaratan administrasi. Takutnya, fokusnya menjadi buyar. Jadi, kita fokus agar orang-orang terbaik mau mendaftar. Itu kunci keberhasilan kami," katanya.

Meski demikian, ia berjanji jika proses awal telah diselesaikan, Pansel akan bersikap transparan dan terbuka dengan melibatkan publik untuk memberikan masukan.

"Dari 27 Juni sampai 26 Juli, kami akan menyediakan saluran publik untuk memberikan masukan," ujar Betty. 

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015