Cotabato, Fillpina (ANTARA News) - Dua orang terluka parah ketika bom-bom meledak dekat sebuah jaringan restoran cepat saji di kota Cotabato, Filipina selatan, kata polisi setempat, Jumat. Dua bom, yang dibuat dari mortir 60 mm, ditempatkan di sebuah pagar tembok bagian belakang restoran Jollibee saat orang yang akan santap siang bertambah banyak, kata Inspektur senior Samson Obatay. "Dua orang cedera dan dibawa ke rumah sakit," kata Obatay kepada AFP dan menambahkan dua kendaraan yang diparkir juga hancur. Pagar Beton tebal tidak terkena dampak serangan itu, yang menyebabkan restoran itu tetap utuh, katanya. Bom ketiga yang gagal meledak juga ditemukan oleh satu regu penjinak bom. "Ini mungkin dilakukan oleh anggota Jemaah Islamiyah (JI) atau Abu Sayyaf, karena bom-bom itu memiliki tandatangan kelompok-kelompok ini, kata Obatay. Polisi meningkatkan keamanan di Cotabato, kota yang dihuni Muslim dan Kristen di provinsi Mindanao di mana gerilyawan Muslim melakukan operasi dan pertikaian suku sering terjadi. Serangan itu terjadi seminggu setelah militer mengumumkan bahwa mereka menemukan mayat seorang pria yang mereka duga adalah pemimpin Abu Sayyaf, Khadaffy Janjalani , yang mereka nyatakau tewas dalam satu kontak senjata September tahun lalu. Abu Sayyaf adalah satu kelompok kecil gerilyawan yang dituduh melakukan sejumlah penculikan dan serangan bom dalam tahun-tahun belakangan ini. Kelompok itu dan JI masuk dalam daftar yang dikeluarkan AS sebagai organisasi-organisasi teroris asing. Kedua kelompok itu sedang dikejar melalui operasi militer besar-besaran yang didukung intelijen AS di pulau Jolo, Filipina selatan di mana para pemimpin JI Dulmatin dan Umar Patek diduga bersembunyi bersama dengan para gerilyawan asing JI. Patek dan Dulmatin dicari karena terlibat dalam ledakan-ledakan bom di klub-klub malam Bali Oktober 2002, yang menewaskan 202 orang sebagian besar wisatawan asing. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007