Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar M Jusuf Kalla memerintahkan fraksi Golkar mempelajari masalah dan mencari letak kesalahan kasus katering oleh Ana for Development yang menyebabkan ribuan jamaah haji Indonesia kelaparan. "Saya minta mereka (fraksi Golkar) pelajari semua masalahnya, dimana letak kesalahannya baru putuskan," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat menanggapi kemungkinana Ffraksi Golkar melakukan hak interpelasi atas kasus katering haji tersebut. Sebelumnya sekitar 150 ribu jemaah haji asal Indonesia yang tergabung dalam maktab 39 terlantar akibat panitia (katering Ana) tidak memberi makan mereka sejak Kamis (28/12), setelah jamaah melakukan perjalanan dari Mekah menuju Arafah. Ketika ditanyakan apakah fraksi Golkar juga akan ikut meminta Menteri agama Mahtub Basyumi untuk bertanggungjawab dengan mengundurkan diri, Jusuf Kalla mengatakan bahwa bentuk tanggungjawab tersebut bisa bermacam-macam bukan hanya mundur. "Tanggungjawab itu bisa bermacam-macam, mengganti, meminta maaf atau berikan ganti rugi itu juga bentuk tanggungjawab," kata Jusuf Kalla. Sementara menanggapi kemungkinan adanya sabotase dalam kasus katering tersebut, Jusuf kalla justru mempertanyakan apakah yang dimaksud dengan sabotase tersebut. Kemungkinan, tambah Jusuf Kalla, Muasasah hanya tidak mau bekerjasama dengan katering Ana. "Kita tidak tahu apa yang dimaksud sabotase, kemungkinana Mausasah tidak mau bekerjasama dengan Ana, kan ngak bisa ditangkap kalau begitu, cuma ngak mau kerjasama," kata Jusuf Kalla. Ribuan jamaah haji yang mengalami kelaparan tersebut tergabung dalam 39 maktab yang berasal dari Embarkasi Batam, Padang, Medan, Jakarta dan Surabaya itu terpaksa meminta bantuan pemerintah Arab saudi. Atas kejadian tersebut pemerintah Arab Saudi membagikan 200.000 paket makanan gratis pada jamaah Haji Indonesia, yang mengalami masalah konsumsi ketika menjalani ibadah Wukuf di Arafah.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007