Sidoarjo (ANTARA News) - Dua nelayan Desa Gisik Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Minggu pagi, menemukan sesosok mayat di Pantai Kedongombo yang diduga adalah korban tenggelamnya KM Senopati Nusantara di Perairan Mandalika, Jepara, Jateng, 30 Desember lalu yang ratusan penumpangnya belum ditemukan. Mayat seorang laki-laki yang masih berumur belasan tahun itu, kini masih divisum di RSUD Sidoarjo untuk memastikan apakah dia salah satu korban tenggelamnya KM Senopati atau bukan, demikian pernyataan Kapolres Sidoarjo AKBP Drs. Utomo Heru Cahyono, MSi yang disampaikan oleh Kapolsek Sedati AKP Slamet Sugiharto, SH. Mayat pria bertinggi badan 160 cm yang mengenakan celana pendek warna hijau, kaos dalam bertuliskan OSIS Muhammadiyah, dan kaos dalam bertuliskan PAN itu, pertma ditemukan oleh dua nelayan bernama Muslimin (35) dan Soni (25) ketika mereka pulang melaut. "Wajah pria misterius itu sulit dikenali karena sekujur tubuhnya sudah membusuk dan rusak kena air laut," kata Slamet Sugiharto kepada. Jenazah pria misterius ini lalu diseret kedua saksi ke pinggir pantai, setelah itu mereka melaporkan kejadian ini ke Polsek Sedati. Begitu menerima laporan ini, polisi langsung datang ke lokasi. Petugas Polsek Sedati dan Polres Sidoarjo sempat kesulitan mengevakuasi jenazah karena posisinya masih berada di tengah pantai. Polisi yang turun ke TKP baru berhasil mengevakuasi jenazah korban ke daratan sekitar pukul 14.30. Itu pun setelah polisi menyewa perahu milik nelayan. Dibantu nelayan setempat, jenazah diangkut ke atas perahu dan digotong ramai-ramai ke daratan. Setiba di daratan, jenazah dibungkus plastik putih dan dibawa ke RSUD Sidoarjo dengan mobil ambulan. Bau menyengat langsung menyebar begitu jenazah ini diangkat ke daratan. Ratusan massa yang menonton proses evakuasi ini bahkan harus menutup hidungnya rapat-rapat saat jenazah diangkat ke daratan. Warga dan sejumlah petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadian memperkirakan pria misterius ini adalah salah satu penumpang KM Senopati Nusantara yang tenggelam di Perairan Mandalika. Hal ini juga tidak ditampik oleh Kapolsek Sedati. "Tapi untuk memastikannya, kita masih harus menunggu hasil visum," tambah Kapolsek Sedati.(*)

Pewarta: bwahy
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007