Sumenep (ANTARA News) - Tiga penumpang KM Senopati yang tenggelam Sabtu (30/12) lalu, ditemukan tewas masih mengenakan pelampung di perairan Araan Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jatim, sekitar enam jam perjalanan laut dari Kangean, kata Kapolres Sumenep, Senin. Menurut Kapolres Sumenep, AKBP Budiono Sandi, dari tiga penumpang KM Senopati yang ditemukan dalam keadaan membusuk itu, dua diantaranya berjenis kelamin wanita tanpa identitas dan seorang laki-laki yang membawa formulir permohonan kartu (KTP) tanda penduduk atas nama Sutikno warga Desa Bangitagu Kulon, Genuk, Semarang. "Kondisi mayat sudah membusuk dan sulit dikenali dengan memakai pelampung KM Senopati,"ujarnya, di Sumenep. Ciri-cirinya, kata dia satu perempuan memakai rok warna krem, tidak memakai baju, umur diperkirakan 19 tahun. Sedangkan yang satunya memakai celana pendek warna putih umur diperkirakan 23 tahun. Sedangkan mayat laki-laki diduga bernama Sutikno, mengenakan celana jens warna gelap tanpa baju. Formulir permohonan KTP ditemukan di saku celananya berikut dompet merah. "Hasil kesepakatan muspika setempat, tiga mayat penumpang KM Senopati itu langsung dikemumikan, karena sudah membusuk dan sebagian tinggal tengkoraknya,"tuturnya. Menurut Budiono, penyisiran yang dilakukan personel Polsek Nonggunong, Ra`as dan Sapudi terus dilakukan, karena, diprediksi masih ada korban penumpang KM Senopati yang ada diperairan kepulauan Kangean tersebut. Ia juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan SAR di Surabaya, Karena tidak menutup kemungkinan korban lainnya masih ada di perairan Kangean. "Peralatan Polres Sumenep sangat terbatas, sehingga butuh bantuan SAR yang datang ke TKP,"ucapnya. Sementara, fersi salah satu anggota DPRD Sumenep asal kepulauan Kangean, Badrul Aini, mengatakan masih ada tujuh mayat diperairan pulau Araan, Kangean. Namun karena para nelayan tidak mempunyai kemampuan untuk mengevakuasi mayat ke pinggir, akhirnya mayat itu dibiarkan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007