Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar kegiatan sosialisasi antigerakan radikal di kalangan remaja, terutama para pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam waktu dekat.

"Karena remaja merupakan golongan yang mudah terkena pengaruh negatif dari luar, salah satunya dari gerakan-gerakan radikal. Makanya, kita mau gelar sosialisasi, tapi waktu pastinya belum ditentukan," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Ratiyono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, kegiatan itu bakal menjadi bekal bagi pelajar SMA untuk memahami lingkungan, sehingga diharapkan tidak mudah terpengaruh terhadap gerakan-gerakan radikal.

Dia menyebutkan kegiatan sosialisasi antigerakan radikal tersebut rencananya akan diselenggarakan secara bergiliran di sejumlah sekolah, antara lain SMAN 108, SMAN 86, SMAN 47, SMAN 29, SMAN 46 dan SMAN 32.

"Sementara itu, yang akan kami undang sebagai pembicara di seluruh kegiatan sosialisasi itu adalah mantan-mantan anggota gerakan radikal yang sudah insaf dan taubat untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," tutur Ratiyono.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan kegiatan sosialisasi tersebut akan sangat efektif dalam meminimalkan konflik di masyarakat, terutama di kalangan pelajar SMA yang kerap kali terlibat aksi tawuran.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menjadikan siswa, guru dan seluruh pihak sekolah lebih waspada akan ancaman dari luar, sekaligus memunculkan kesadaran untuk menjalin kebersamaan dalam menangani masalah radikalisme di lingkungan sekolah," ungkap Ratiyono.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2015