Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah mengatakan bahwa generasi muda bangsa harus memahami kualitas pemikiran Bung Karno.

"Ir. Soekarno atau Bung Karno selain sebagai Presiden pertama RI juga adalah bapak bangsa, pendiri bangsa dan peletak dasar negara Indonesia dan satu lagi yang utama pencetus pertama konsep Pancasila," katanya dalam seminar nasional di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang, seperti dilansir siaran pers MPR, Selasa.

Ahmad mengatakan, kaitan antara Bung Karno dengan silsilah dan awal mula berdirinya negara Republik Indonesia juga berkaitan dengan Islam. "Sosok Bung Karno tidak asing buat lingkungan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU)," kata dia.

Selain itu, lanjutnya, selain harus memahami kualitas pemikiran Bung Karno, generasi muda juga harus memahami segala perlakuan negatif yang diterima sang putera fajar di akhir hidupnya, terutama saat kejadian di Wisma Yaso.

"Betapa saat itu sang proklamator bangsa diperlakukan sangat tidak layak. Perlakuan tersebut tidak melihat jasa-jasa beliau yang sangat besar untuk bangsa Indonesia.  Upaya de Soekarnoisasi harus dipahami rakyat dan rakyat berhak tahu sejarah yang sebenarnya," ujar Ahmad.

Ahmad Basarah juga mengungkapkan pentingnya pelurusan sejarah tentang sang putera fajar. Kiprah dan pengorbanan Bung Karno dalam pembentukan negara dan dasar negara Indonesia begitu besar dan tak akan lekang oleh waktu. Pemikiran Bung Karno dalam sejarah perjalanan bangsa tidak bisa lagi ditutupi oleh upaya-upaya de Soekarnoisasi.

"Bung Karno adalah milik rakyat milik bangsa harus dijunjung tinggi sebagai bentuk pengormatan," katanya dalam seminar kerjasama antara Badan Sosialisasi MPR RI dengan Pusat Studi Islam Pancasila FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015