Palu (ANTARA News) - Upaya pencarian pesawat Adam Air melalui jalan darat yang dilakukan sejumlah sukarelawan dengan menyisir beberapa gunung di kawasan Kulawi, bagian barat Sulawesi Tengah, selama dua hari hingga Senin petang, belum juga membuahkan hasil. "Tidak kami temukan apa-apa," kata Khaeruddin Saleh, wartawan LKBN ANTARA sekembali mengikuti operasi pencarian tersebut di Palu, Selasa. Pencarian melalui jalan darat dilakukan menyusul laporan dari Pompi Maralante (25), seorang pekerja pada perkebunan kelapa sawit di Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, dirinya pada Senin lalu (1/1) sempat mendengar suara ledakan keras di sekitar tempat bekerjanya, Base Camp Letawa, kawasan perbatasan Provinsi Sulteng dan Sulbar. Warga asal Kecamatan Dolo di Kabupaten Donggala, Sulteng, ini kemudian memberitahukan kesaksiannya itu kepada Tim SAR di Bandara Mutiara Palu. Menurut Khaeruddin, dalam operasi penyisiran melalui jalan darat, para sukarelawan sempat memasuki dataran tinggi Gimpu dan Kalamanta, bagian barat Kabupaten Donggala, yang berada di perbatasan Sulteng dengan Sulbar. "Karena sudah dua hari di berada perjalanan dan belum juga membuahkan hasil, tim sukarelawan dari Palu ini kemudian memutuskan kembali," katanya. Ia menambahkan dalam operasi pencarian kali ini para sukarelawan menghadapi medan sangat berat, yaitu harus melalui jalan setapak, hutan rimba, selain cuaca sangat dingin akibat hujan disertai kabut tebal. Tetapi, katanya, saat ini masih ada 24 warga desa setempat sedang menyusuri kawasan hutan di Kalamanta (masuk dalam zona inti Taman Nasional Lore-Lindu yang berada di perbatasan Kabupaten Donggala dan Mamuju Utara), dan kami tengah menunggu hasil laporan mereka. Sementara itu, pada Minggu siang (8/1), pesawat Nomad ari Skadron 800 TNI Angkatan Laut yang dipiloti Kapten Laut (Pnb) Gering Sapta, sempat melakukan penyisiran melalui udara di kawasan Kalamanta yang dicurigai sebagai tempat jatuhnya pesawat Adam Air. Dalam operasi penyisiran melalui udara, pesawat Nomed yang mengangkut sejumlah kameramen TV dan fotografer ini berusaha terbang sangat rendah dan melakukan penginderaan melalui GPS untuk mendeteksi lebih detail kawasan ini, namun tidak juga membuahkan hasil. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007