Banda Aceh (ANTARA News) - Seorang personel Polisi lalulintas (Polantas) Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tewas dan seorang lagi dalam kondisi kritis setelah diberondong orang tak dikenal di depan markasnya di Lamteumen, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Selasa (9/1) dinihari. Kabid Humas Polda NAD, Kombes (Pol) Jodi Heriyadi, kepada ANTARA di Banda Aceh, menjelaskan peristiwa penembakan terjadi Selasa pukul 04.10 WIB, dan kedua personel Polantas sedang menjalani piket malam di markasnya. Dijelaskan Bripda Rama tewas di lokasi kejadian, sementara Bripka Rusdianto mengalami luka parah dalam kondisi kritis dan kini dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Zainoel Abidin, Kota Banda Aceh. Lebih lanjut Jodi menyatakan di lokasi kejadian aparat kepolisian menemukan sedikitnya 16 butir selongsong peluru kaliber 5,6. "Pelakunya belum diketahui dan kami akan melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan siapa pihak yang bertanggungjawab atas peristiwa berdarah tersebut," tambahnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan ada empat personel Polantas yang bertugas piket malam, dua berada di luar pos dan dua orang lagi berada di dalam sambil menikmati siaran televisi. Kedua polisi naas itu berada di luar pos, berdekatan dengan jalan raya Banda Aceh-Meulaboh atau sekitar tiga kilometer arah barat Kota Banda Aceh. Tembakan itu diyakini sementara dari arah jalan. Namun, belum diketahui apakah pelaku menggunakan sepeda motor atau mobil, kata Jodi. "Yang jelas, saksi kunci aksi pemberondongan itu adalah personel Polantas yang kini dalam perawatan intensif akibat luka tembak yang dideritanya. Kita sedang menunggu korban tembak untuk bisa bicara," tambahnya. Kasus-kasus pemberondongan pos aparat keamanan sering terjadi saat Aceh didera konflik bersenjata, sebelum terciptanya proses perdamaian di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007