Medan (ANTARA News) - Lokasi jatuhnya Hercules type C-130 di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan, seluruhnya dalam keadaan bersih dan tidak ada lagi kelihatan tumpukan puing pesawat, dan sisa material bangunan yang hancur saat terjadinya peristiwa itu.

Pemantauan Antara di lokasi kejadian, Jumat, tempat jatuhnya pesawat militer milik TNI AU itu, benar-benar dalam keadaan bersih dan rata dengan tanah.

Bahkan, saat jatuhnya Hercules dengan nomor A-1310 itu, lokasi Jalan Djamin Ginting itu penuh dengan tumpukan puing-puing pesawat dan bangunan rumah yang hancur.

Selain itu, sisa-sisa gundukan material bangunan yang bercampur tanah, serta besi bangunan yang selama ini terdapat di tempat itu, sudah diangkut dan dibuang oleh tim evakuasi.

Tim evakuasi yang melakukan pembersihan itu, terdiri dari personel TNI AD, TNI AU, TNI AL dan Polri.Dan mereka terus bekerja keras siang dan malam untuk memindahkan puing Hercules yang cukup berat.

Potongan badan Hercules itu dibawa ke Lanud Soewondo Medan untuk diteliti.

Pemindahan puing pesawat yang dalam keadaan terbakar itu dengan menggunakan dua unit eskavator milik Zeni TNI AD Kodam I Bukit Barisan dan satu unit milik Pemerintah Kota Medan.

Sedangkan, pembersihan tumpukan sisa-sisa bangunan rumah yang hancur akibat jatuhnya Hercules menggunakan dua mobil truk besar pengangkut tanah.

Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi juga ikut memimpin secara langsung pelaksanaan evakuasi jatuhnya Hercules di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan.

Data yang diperoleh melalui Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RSUP Adam Malik Medan, hingga Jumat, (3/7) pukul 13.00 WIB, tercatat 143 kantong mayat telah dievakuasi ke rumah sakit tersebut.

Sedangkan jenazah yang telah terindifikasi 99 orang, yang belum teridentifikasi 43 orang lagi.

Berdasarkan data manifes, jumlah penumpang Hercules 122 orang, terdiri dari 33 TNI AU, 6 TNI AD, dan 83 orang keluarga TNI.

Pesawat militer milik TNI AU itu, jatuh di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan, Selasa,(30/6) sekitar pukul 12.00 WIB, menimpa bangunan tempat pengobatan tradisional dan dua bangunan rumah.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015