Jakarta (ANTARA News) - Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri masih terus menyelidiki manifest (daftar mengenai muatan) serta jenis barang yang diangkut pesawat Adam Air yang hilang sejak 1 Januari 2007 dan sampai sekarang belum diketahui lokasinya. "Saya masih menunggu hasil penyelidikan Bareskrim tersebut," kata Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto kepada pers setelah secara mendadak dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa siang. Sutanto mengatakan Bareskrim meneliti jenis barang yang diangkut pesawat Adam Air itu untuk mengetahui barang-barang yang dibawanya, sehingga dapat diketahui ada tidaknya bahan berbahaya seperti bom di dalamnya. "Tetapi kita jangan berspekulasi dulu," kata Kapolri. Sementara itu, ketika ditanya wartawan tentang bagaimana posisi Polri di masa mendatang, apakah tetap di bawah Presiden atau di bawah satu departemen, Kapolri tidak mengomentari hal itu secara langsung. "Dulu waktu MPR/DPR memutuskan Polri di bawah Presiden, tentu sudah melewati kajian yang mendalam," katanya sambil menambahkan bahwa setelah Polri langsung berada di bawah Presiden, maka terdapat berbagai kemajuan misalnya berhasil dibongkarnya berbagai kegiatan teror. Ia merasa kalau Polri berada di bawah satu departemen, maka bisa muncul intervensi dari berbagai pihak. "Sekarang saja di bawah Presiden tidak ada intervensi baik dari Presiden maupun dari pihak manapun juga," kata Kapolri. Ia menambahkan sekarang Polri diawasi oleh Komisi Nasional Kepolisian yang anggotanya antara lain mencakup Menko Polhukam, Mendagri serta sejumlah tokoh masyarakat. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007