Jakarta (ANTARA News) - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan II-2015 masih tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa hal tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 11,9 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT pada triwulan I-2015 sebesar 4,83 persen.

"Pertumbuhan positif kegiatan usaha terjadi pada hampir seluruh sektor, terutama pada sektor pengangkutan dan komunikasi (SBT 3,16 persen)," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan II-2015 berada pada level 77,82 persen, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Pada triwulan III-2015, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan melambat," kata Tirta.

Hal itu terindikasi dari SBT kegiatan usaha sebesar 10,51 persen. Perlambatan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh kontraksi pada sektor pertambangan & penggalian (SBT -1,7 persen).

Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan II-2015 terindikasi mengalami peningkatan sebagaimana ditunjukkan oleh Prompt Manufacturing Index (PMI) sebesar 50,28 persen. Hal ini terutama didorong oleh peningkatan indeks volume produksi dan indeks volume persediaan barang jadi yang tercatat masing-masing sebesar 60,03 persen dan 50,39 persen.

Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas perusahaan pada triwulan II-2015 terindikasi mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Tekanan harga jual pada triwulan II-2015 menguat sebagaimana terindikasi dari peningkatan SBT menjadi 17,3 persen, lebih tinggi dibandingkan 17,04 persenpada triwulan sebelumnya.

Peningkatan harga jual terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 5,14 persen). Tekanan kenaikan harga jual diperkirakan melemah pada triwulan III-2015 dengan SBT sebesar 16,45 persen.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2015