London (ANTARA News) - Serena Williams mengaku tidak merasa tertekan dan tidak peduli menciptakan sejarah kendati petenis nomor satu dunia berpeluang besar menciptakan sejarah jika menang melawan Garbine Muguruza pada final tunggal putri Wimbledon esok Sabtu.

Jika memenangi Wimbledon keenamnya dan gelar juara turnamen besar ke-21 kalinya itu maka dia bakal menjadi salah seorang petenis terbesar sepanjang masa, selain juga telah menciptakan rekor dengan tampil pada 25 final Grand Slam.

Petenis yang menghancurkan Maria Sharapova pada semifinal untuk maju ke final kedelapannya pada Wimbledon itu akan untuk kedua kalinya merebut gelar juara empat turnamen Grand Slam dalam satu musim jika mengalahkan Muguruza setelah pernah melakukannya pada musim 2002-03.

Yang paling penting dengan mengangkat trofi Venus Rosewater Dish untuk pertama kali sejak 2012 akan membuat Serena hanya perlu mempertahankan gelar juara AS Terbuka untuk menjadi wanita pertama yang mengklaim kalender Grand Slam sejak Steffi Graf melakukannya pada 1988.

Namun Williams tak ingin terbebani oleh catatan-catatan itu. "Saya tak menginginkan tekanan seperti itu. Saya sudah sering menjuarai Grand Slam. Saya berada dalam posisi di mana saya tak perlu menjuarai lagi Wimbledon. Saya bisa kalah Sabtu. Pastinya saya tak akan senang. Tapi satu tak membutuhkan gelar Wimbledon berikutnya."

"Menjuarai 18 turnamen besar sangat menekan saya. Saya benar-benar membenci kekalahan. Jadi saya adalah jenis orang yang akan bekerja keras, bekerja lebih keras dibandingkan orang lain dalam meyakinkan saya tak kalah," kata dia.

Williams, petenis putri pertama yang empat kali berturut-turut maju ke final turnamen besar sejak Justine Henin pada 2006, sangat difavoritkan mengalahkan Muguruza, debutan final Grand Slam yang hanya sekali menjuarai turnamen tingkat tour sehingga jauh berbeda dari Serena yang sudah 67 kali juara turnamen level tour.

Tapi Williams tak mau meremehkan Muguruza. "Dia membuat saya bermasalah di masa lalu," kata Serena seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015