Kuta, Bali (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat sebanyak 19.453 orang calon penumpang batal berangkat karena operasional bandara tersebut ditutup akibat erupsi Gunung Raung di Jawa timur.

"Total ada 277 jadwal penerbangan domestik dan internasional dibatalkan dengan jumlah calon penumpang sebanyak 19.453 orang," kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita ditemui usai memberikan keterangan pers kepada awak media di Terminal Keberangkatan Internasional bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat malam.

Ribuan penumpang tersebut kini telah ditangani oleh masing-masing maskapai penerbangan untuk diinapkan sementara di sejumlah hotel hingga kondisi benar-benar aman untuk penerbangan pesawat udara.

Sedangkan beberapa calon penumpang khususnya rute domestik jarak dekat di antaranya menuju Yogyakarta dan Surabaya, sebagian di antaranya memilih menggunakan jalur darat melalui Terminal Ubung Denpasar.

Pihak Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai menyediakan dua bus berukuran besar untuk mengakomodir transportasi dari bandara menuju Terminal Ubung.

Sementara itu hingga saat ini terdapat 25 pesawat dari maskapai dalam negeri maupun luar negeri yang terparkir di bandara setempat.

Terkait dengan hal itu, pihak regulator telah menggratiskan biaya parkir karena musibah alam tersebut.

Pada sisi landasan sebelah selatan di bandara itu mampu menampung 16 pesawat yang terparkir dan 35 pesawat yang bisa terparkir di sisi landasan sebelah utara.

Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup mulai Kamis (9/7) sekitar pukul 23.30 Wita hingga diperpanjang pada Sabtu (11/7) sekitar pukul 12.00 Wita karena dampak abu vulkanik Gunung Raung.

Sejumlah maskapai penerbangan di antaranya Indonesia AirAsia Extra dan Garuda Indonesia siap mengembalikan uang tiket atau "refund" apabila ada calon penumpang yang membatalkan penerbangan sesuai dengan ketenntuan masing-masing maskapai penerbangan.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015