Jakarta (ANTARA News) - Gunung Raung ditetapkan berada dalam status siaga pada 29 Juni 2015 lalu dan hingga kini memasuki dua pekan. Erupsi gunung berapi yang berada di perbatasan tiga Kabupaten di Jawa Timur, yakni Bondowoso, Jember dan Banyuwangi, ini telah memberikan beberapa dampak.

Kepala Pusat Data dan Informasi sekaligus Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyebutkan berdasarkan tremor vulkanik masih terus mengindikasikan adanya pergerakan fluida atau magma cair dari bawah kawah Raung hingga terus menimbulkan letusan.

"Pada Senin (13/7) terlihat asap kelabu tebal setinggi 800 meter condong ke arah Selatan-Barat Daya," kata Sutopo.

Sementara pada Minggu (12/7) malam juga terlihat adanya sinar api dan asap kelabu tebal setinggi 500-1.000 meter ke arah Barat Daya-Selatan-Tenggara, serta terdengar suara gemuruh lemar-keras diserta bau belerang menyengat yang tercium hingga Kecamatan Songgon dan Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi.

Kemudian hujan abu hitam masih terpantau di beberapa daerah di Banyuwangi, seperti Kecamatan Genteng Kulon, Rogojampi, Seonggon, Sragi, Kali Baru dan Licin.

Sedangkan di Kabupaten Bondowoso, hujan abu terjadi di area tanaman kopi afdeling Jampit PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Kebun Kalisat, Jampit, Sempol.

Sementara di Jember, abu vulkanik terpantau tipis di wilayah Desa Sumber Malang, Kecamatan Sumber Jambe, sebagaimana terjadi juga di Kecamatan Asembagus dan Banyuputih di Kabupaten Situbondo, dengan sedikitnya 18.910 jiwa di dua kecamatan terdampak oleh abu vulkanik tersebut.

BPBD telah membagi ribuan masker kepada masyarakat di 4 kabupaten yang mengalami hujan abu, meski hingga saat ini belum diperlukan ada pengungsian.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan radius 3 km dilarang ada aktivitas masyarakat sedangkan desa terdekat dari puncak kawah berada pada radius 8 km.

BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan semua unsur yang ada telah menyusun rencana kontinjensi, mendirikan posko, memasang rambu-rambu evakuasi dan kesiapsiagaan lainnya.

Sejauh ini dampak terbesar letusan Raung dirasakan sektor ekonomi terutama pariwisata akibat diberlakukannya buka tutup sejumlah bandara, termasuk Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015