Jakarta (ANTARA News) - Perum DAMRI memberi pendapatan lebih bagi supir sehingga awak bus diminta tidak mengangkut penumpang berdiri atau tak bertiket.

"Kami sudah imbau para supir untuk tidak mengangkut penumpang sembarangan. Kalau masih ada supir yang membandel, langsung kami berhentikan," kata Direktur Utama Perum DAMRI Agus Subrata di Jakarta, Selasa.

Agus mengemukakan DAMRI memberi pendapatan lebih bagi supir dengan rincian, di antaranya gaji pokok di atas UMR, uang tambahan kru lebaran yang berasal dari 10 persen penjualan bus, serta uang dinas jalan tujuh persen yang dihitung sesuai km perjalanan.

"Kalau dihitung secara kotor, gaji untuk karyawan supir sekitar Rp8-11 juta sesuai berapa rit perjalanan yang ditempuh," kata Agus.

Selain mendukung finansial untuk pengemudi, perusahaan jasa angkutan milik negara ini juga menambah 38 unit sistem keamanan "black box" atau kotak hitam yang didalamnya terdapat CCTV guna memantau keadaan penumpang serta kru.

"Kotak hitam ini juga untuk mengurangi kebocoran, yakni kernet nakal yang mengangkut penumpang selain di terminal dan tidak memiliki tiket duduk. Kami berikan sanksi berat untuk kernet seperti itu," kata Direktur Teknik Perum DAMRI Bagus Wisanggeni.

Ia mengimbau agar penumpang mudik seharusnya sudah memiliki tiket yang dibeli secara resmi dan tidak "gambling" dengan menunggu bus selain di terminal.

Tahun ini DAMRI menyiapkan sebanyak 636 unit bus angkutan yang dapat menampung 24.660 penumpang guna melayani arus mudik lebaran dengan berbagai tujuan, baik di wilayah Pulau Jawa, maupun luar Jawa.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2015