Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI, Nizar Zahro mengatakan, dengan akan dibukanya bandara Juanda dan beberapa bandara di Jawa Timur, yang ditutup sementara akibat erupsi Gunung Raung, tentu akan menimbulkan kepadatan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) besok. 




 Untuk itu, pihak bandara dan Angkasa Pura II harus bisa mengantisipasi lonjakan pengguna pesawat udara tersebut.




"Ya harus kembali ke konsep keamanan dan kenyamanan penumpang harus diutamakan, zero insiden dan safety pengguna bandara seluruh Indonesia terutama bandara Soetta," kata Nizar di Jakarta, Kamis.




Katanya, jangan sampai ada penumpukan penumpang dan harus ada solusi yang terencana akibat imbas ditutupnya bandara Notonegoro, Jember, bandara di Banyuwangi. 




"Dengan asumsi hitungan menit take off dan landing beserta check in penumpang secara cepat salah satu cara untuk menghindari penumpukan penumpang di bandara Soetta," kata anggota DPR RI dari Partai Gerindra itu.




Untuk Kementerian Perhubungan, sebagai instansi yang ditunjuk sebagai kordinator mudik di.semua moda transportasi agar tetap memantau semua posko yang telah dibentuk baik transportasi udara laut dan darat dengan tetap mengedapankan tugas masing-masing sesuai tupoksinya




"Dengan memberikan informasi secara dini kepada mereka tentang jadwal keberangkatan terbarunya, calon penumpang bisa mengikuti jadwal penerbangan terbaru tanpa menyusahkan diri ke bandara atau bahkan mereka mengubah jadwal penerbangannya. Nah kenyamanan calon penumpang seperti di atas salah satu cara untuk menghindari penumpukan penumpang," kata Nizar, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur XI ini.




Tentu, sambungnya, untuk bisa memberikan kepastian kepada penumpang, pengelolaan berhubungan dengan pengaturan lalu lintas pesawat yang keluar masuk (take off dan landing) juga menjadi dasar.




"Melalui solusi ini, informasi-informasi teraktual perihal penerbangan dapat disampaikan secara akurat dan cepat oleh pihak bandara. Dan informasi ini dapat diakses melalui telepon selular (ponsel)," demikain Nizar.


Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015