Jakarta (ANTARA News) - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengecam keras peristiwa yang menimpa sejumlah umat Islam saat shalat Ied di Karubaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua pada Jumat pagi.

"PGI mengecam keras terjadinya pembubaran Shalat Ied dan pembakaran rumah ibadah yang dalam hal ini Masjid. Peristiwa ini amat memprihatinkan karena tidak mencerminkan semangat kerukunan yang terus ditumbuhkan bersama di Tanah Air," kata Ketua Umum PGI Henriette Hutabarat-Lebang di Jakarta, Sabtu,

Henriette mengatakan bahwa peristiwa tersebut menodai kekhusukan umat Muslim dalam merayakan Idul Fitri.

Menurut dia tindak kekerasan dalam bentuk dan alasan apa pun tidak dibenarkan perbuatannya karena melukai citra bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dalam keberagaman.

"Indonesia adalah negara kesatuan, sehingga untuk memelihara keutuhan itu tidak boleh ada satu kelompok pun yang mengkapling satu daerah tertentu sebagai daerahnya. Setiap WNI punya hak untuk hidup dan bebas menjalankan ibadahnya," katanya.

PGI bersama Ditjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama dan Persekutuan Gereja-gereja Lembaga Injil Indonesia (PGLII) menyampaikan pernyataan sikap terkait insiden yang memicu kerusuhan di Karubaga, Tolikara.

Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Tolikara dan sekitarnya, untuk tidak terpancing emosi pascakerusuhan.

"Masyarakat tidak perlu emosi dan terpancing situasi, waspada terhadap adanya provokator. Kemendagri yakin aparat keamanan mampu mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan baik," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Sabtu

Mendagri menjelaskan jajaran kesatuan bangsa dan politik seluruh Indonesia terus berkoordinasi dengan aparat intelijen dan keamanan setempat terkait penanggulangan konflik di salah satu kabupaten di Papua tersebut.

Kemendagri segera mengirimkan radiogram yang berisi petunjuk penanganan konflik lokal kepada jajaran Kesbangpol di seluruh Indonesia.

"Saya yakin jajaran Kesbangpol mampu meningkatkan koordinasi antaraparat intelijen baik di pusat maupun di daerah-daerah sumbu pendek," ujar Tjahjo.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2015