Jakarta (ANTARA News) - Perlu ada dialog yang mengakar antarumat beragama untuk mengajak orang-orang menghormati perbedaan yang ada di negeri ini.

"Tokoh agama dan pemerintah membuat strategi untuk membuat dialog yang mengakar di kehidupan sehingga orang tidak mudah terprovokasi," kata Sekretaris Eksekutif Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau KWI Romo Siswantoko saat dihubungi Antara News, Minggu (19/6).

Diskusi antarumat tidak perlu melulu membahas ajaran agama, namun juga dapat mengangkat masalah sosial yang sedang berkembang di masyarakat seperti kekerasan terhadap anak.

"Diskusi jadi wadah yang sangat memungkinkan untuk duduk duduk bersama, mencari jalan keluar bersama," kata dia.

Dialog antarumat beragama memang sudah banyak diadakan hanya saja menurut Romo Siswantoko belum mengakar di masyarakat sehingga perlu ada strategi dari para tokoh agama maupun pemerintah untuk menciptakan dialog yang mengakar, dialog kehidupan.

Selain itu, ia melihat masyarakat juga perlu mewaspadai sektarianisme agar dapat sungguh-sungguh hidup bersama di tengah perbedaan yang ada.

Ia menilai selama ini perbedaan masih kerap menjadi akar masalah dari suatu perpecahan.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015