Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menginginkan berbagai pihak mewaspadai adanya fenomena "memancing di air keruh" setelah terjadi insiden di Tolikara, Papua, yang kasusnya saat ini sedang diusut penegak hukum.

"Tuntutan-tuntutan pascakerusuhan itu harus diwaspadai serius oleh pemerintah. Itulah indikasi-indikasi bagaimana kasus ini direncanakan akan dimainkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingannya sendiri," kata Wahid, di Jakarta, Jumat.

Dia menyayangkan kejadian pembakaran rumah ibadah di Tolikara sebagai tragedi memilukan dan sangat menyentak umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia.

Kejadian itu, ujar dia, sangat mengganggu suasana nyaman dan kerukunan umat antar beragama di Papua dan seluruh wilayah Indonesia.

Menurut dia, fenomena aneh sesudah kerusuhan itu terjadi, kemunculan pihak-pihak yang seperti memancing di air keruh dengan memanfaatkan kekacauan untuk agenda-agenda negatif kelompoknya. 

Isu itu di antaranya, isu memerdekakan Papua.  

Wahid juga mendesak para pelaku kerusuhan diproses secara hukum dan dihadapkan di muka pengadilan.
"Indonesia punya wibawa dan Indonesia tidak bisa dijadikan ladang radikalisme," katanya.

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015