Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan bahwa abu vulkanik dari letusan Gunung Raung tidak mempengaruhi penerbangan dari dan ke Bandar Udara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Berdasarkan laporan di lapangan, jika melihat trend aktivitas Raung selama dua hari ini yang tidak mengeluarkan semburan, aktivitas penerbangan Juanda tidak akan terganggu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Bambang Setiajid saat dihubungi Antara di Surabaya, Kamis.

Jika kondisi Gunung Raung yang seperti itu terjadi terus selama beberapa hari, Bambang mengatakan aktivitas Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur tidak akan terganggu.

Selain itu, lanjut Bambang, peserta muktamar yang menggunakan jasa pesawat terbang mulai dari kedatangan hingga kembali pulang ke daerahnya masing-masing tidak akan terganggu.

"Jika trend Gunung Raung seperti ini konsisten terjadi, Muktamar NU di Jombang dan perjalanan peserta muktamar yang menggunakan pesawat terbang tidak akan terganggu," ujarnya.

Kendati dalam dua hari ini kondisi kondisi Gunung Raung tidak memiliki potensi mengganggu daerah sekitarnya, pihak BMKG tidak bisa memberi jaminan keadaan ini akan terus berlangsung, sehingga mereka mengharapkan semua pihak untuk bersiaga dan mempersiapkan diri.

"Saat ini kondisi Gunung Raung masih siaga tiga, tapi kita tidak berani menjamin keadaan ini akan terus berlangsung, sehingga kami harap semua pihak bersiaga dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang terjadi," tutur Bambang.

Dari informasi yang dihimpun ANTARA, aktivitas gunung yang berada di tiga daerah Jawa Timur tersebut yaitu Banyuwangi, Jember dan Bondowoso tersebut sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Juanda.

PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo menyampaikan bahwa pergerakan debu erupsi Gunung Raung berada di ketinggian 16.000 kaki sehingga membahayakan pesawat terbang yang melintas.

"Kalau di darat sepertinya memang tidak ada apa-apa, padahal pergerakan debu di ketinggian 16.000 kaki sangat memengaruhi," ujar General Manager PT Angkasa Pura I Yanus Suprayogi, Kamis malam (16/7).

Berdasarkan rekomendasi BMKG maka Bandara Juanda dan Bandara Abdulrachman Saleh di Malang menghentikan seluruh aktivitas penerbangan dan mengakibatkan 222 penerbangan dari 16 maskapai pada Kamis siang hingga malam hari batal berangkat.

Akibat kejadian itu, 9.766 calon penumpang gagal berangkat dan 18.178 penumpang tidak bisa mendarat di Juanda.

Namun, sejak Jumat (17/7) pukul 09.00 WIB, bandara sudah kembali dibuka dan aktivitas berlangsung normal karena abu vulkanik Gunung Raung tak ada pergerakan di langit Bandara Juanda.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015