Jakarta (ANTARA News) - Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (Forkanas) membangun sinergi antar 33 asosiasi di Indonesia untuk meningkatkan daya saing industri nasional sekaligus mengkritisi kebijakan yang kontraproduktif bagi iklim usaha dan investasi.

"Kami menyadari bahwa pelaku usaha merupakan instrumen penting bagi pertumbuhan ekonomi, penyedia lapangan kerja, penyerapan tenaga kerja, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, untuk itu perlu dukungan pemerintah," kata salah satu anggota Forkanas Soenoto di Jakarta, Rabu.

Soenoto mengatakan, forum yang baru akan membentuk pengurusnya tersebut menginginkan kepastian hukum dan usaha di semua bidang yang mencakup perizinan, kelancaran arus barang dan ketenagakerjaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

"Kami meminta kepada pemerintah dalam setiap penyusunan kebijakan yang menyangkut seluruh aspek kegiatan usaha harus membuka ruang partisipasi publik seluas-luasnya dengan melibatkan pelaku usaha sebagai stakeholder utama," ujarnya.

Dalam hal ini, lanjut Soenoto, Forkanas akan mengkritisi setiap kebijakan yang menyangkut masalah hubungan industrial yang tidak melibatkan asosiasi pengusaha yang diberika mandat oleh undang-undang.

Adapun beberapa asosiasi yang bergabung dalam Forkanas antara lain Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Indonesian Wood Worker (Iswa).

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015