Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka turun tipis sebesar 8,89 poin atau 0,19 persen menjadi 4.761,40, seiring dengan minimnya sentimen positif yang beredar di pasar.

Kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 2,27 poin (0,28 persen) menjadi 809,17.

"Minimnya insentif positif, baik dari eksternal maupun internal mendorong IHSG BEI mengalami tekanan. Dari eksternal, salah satunya sentimen dari Tiongkok yang mengalami penurunan surplus pada neraca perdagangannya," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah yang masih dalam tren pelemahan menambah sentimen negatif bagi pasar saham domestik.

Di sisi lain, pernyataan Bank Indonesia terkait potensi penurunan pertumbuhan penyaluran kredit pada semester kedua dan wacana perombakan kabinet juga menjadi penekan IHSG.

"Maraknya ketidakpastian tersebut membuat pelaku pasar cenderung wait and see dan tak jarang memilih keluar pasar untuk mengamankan posisi," katanya.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam pidato Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia mengatakan bahwa pelemahan bursa saham tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di banyak negara, baik yang sudah maju maupun berkembang.

"Ini konsekuensi melambatnya perekonomian dunia. Namun, perekonomian kita masih lima besar di dunia, jadi kalau ada yang pesimis menurut saya keliru," katanya.

Posisi bursa regional, pada Senin, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dilaporkan melemah 296,93 poin (1,21 persen) ke level 24.255,54, indeks Nikkei turun 12,53 poin (0,06 persen) ke level 20.712,03 dan KOSPI melemah 12,71 poin (0,63 persen) ke posisi 1.997,40.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2015