Magelang (ANTARA News) - Siswa SMP Negeri 13 Kota Magelang, Jawa Tengah, dilatih berwirausaha dengan memanfaatkan sisa sampah organik maupun nonorganik didaur ulang menjadi berbagai kerajinan menarik.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 13 Magelang Eddy Priyono pada Senin mengatakan bahwa sekolahnya mewajibkan setiap siswa kelas untuk mengumpulkan sampah seperti kertas dan plastik untuk dibuat berbagai kerajinan.

Selain itu, sisa sampah yang terkumpul seminggu sekali juga dijual kepada pedagang yang siap membelinya.

"Meskipun hasil penjualannya tidak seberapa, bisa melatih para siswa untuk memanfaatkan sampah dan mengurangi volume sampah yang biasa dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah," katanya.

Ia menyebutkan sampah yang didaur ulang tersebut antara lain menjadi vas bunga, tas, dompet, serta hasil karya lainnya. Bahkan, ada kreasi lukisan yang terbuat dari bahan dasar daun.

Berbagai hasil kerajinan itu oleh sekolah dipajang di sejumlah sudut ruangan. Belum lama ini, hasil kerajinan lukisan berbahan dasar daun banyak diminati. Meskipun tidak ada patokan harga, rata-rata lukisan laku sekitar Rp30 ribu per buah.

"Pendidikan keterampilan ini kami dampingi agar para siswa lebih terarah. Melatih wirausaha sangat penting untuk membekali skill mereka," katanya.

Sekolah ini juga berhasil menjadi juara satu kirab budaya dalam rangka Hari Jadi Magelang 2015 kategori seni tari. Dalam tarian tersebut juga menampilkan ogoh-ogoh berbentuk naga yang terbuat dari bahan kardus.

"Ogoh-ogoh itu kreasi dari siswa kami. Pada 21 Agustus 2015 akan mewakili Kota Magelang mengikuti lomba tingkat Jateng di Kabupaten Banyumas," katanya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat mengunjungi sekolah tersebut merasa bangga dengan hasil kerajinan para siswa setempat.

Ia sangat mengapresiasi upaya sekolah dalam memberikan keterampilan sebagai bekal wirausaha.

"Hasil karya siswa ini tak kalah dengan yang ada di pasaran. Ini harus dikelola dan dikembangkan dengan baik, agar menjadi potensi dan keunggulan sekolah," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015