Jakarta (ANTARA News) - Ketua Departeman Advokasi Buruh, Petani, dan Nelayan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi rotasi alat kelengkapan di DPR RI, termasuk pimpinan DPR RI pascapenetapan Ketua Majelis Syuro PKS dan Presiden PKS.

Menurut Indra yang juga mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 itu, dalam menyusun kepengurusan DPP PKS kedepan, tentu akan memikirkan masa depan partai.

“Setiap kepemimpinan punya target dan membuat partai lebih dipercaya. Setiap pimpinan punya visi dan misi. Apapun konsekwensi, mungkin-mungkin saja terjadi, termasuk terjadinya rotasi di DPR RI,” kata Indra, Jakarta, Senin.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memilih Ketua Majelis Syuro, Presiden PKS. Untuk Ketua Majelis Syuro, dipercayakan kepada mantan Menteri Sosial, Salim Assegaf dan Wakil Ketua Majelis Syuro adalah Hidayat Nur Wahid. Sedangkan Presiden PKS adalah Sohibul Imam menggantikan Anis Matta. Penetapan itu dilakukan hari ini di Bandung, Jawa Barat.

"Tidak ada blok A, blok B. Buktinya, mantan Presiden PKS, Anis Matta ditunjuk sebagai Ketua DPP Bidang Luar Negeri dan beliau masih dibutuhkan sesuai dengan kepiawaiannya di bidang kerjasama luar negeri," kata Indra.

Ia juga enggan menjawab pertanyaan seputar digantinya Anis Matta. Sebagaimana diketahui, Anis Matta menjabat sebagai Presiden PKS tahun 2013, saat Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus impor daging.

"Kalau itu, silahkan ditanyakan kepada Ketua Majelis Syuro PKS. Yang pasti, semua akan menjalani apapun keputusan Majelis Syuro PKS," demikian Indra.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015